CP : 085228292774 (AJIN)
TANAH LOT
Salah
satu obyek wisata terkenal di pulau Bali adalah Tanah Lot. Dengan keunikan pura yang menjorok ke lautan. Tanah Lot ini terletak di Desa Beraban,
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 13 km ke arah barat kota
Tabanan. Dari Bandar udara Ngurah Rai dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1
jam, dan ditempuh
sekitar 45 menit dari kawasan Kuta jika perjalanan lancer
tidak terjadi kemacetan.
Di
Tanah Lot terdapat dua bangunan pura, Pura yang pertama terletak di atas bongkahan batu besar, dan
satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Apabila kondisi air
laut sedang pasang maka pura ini akan dikelilingi oleh air laut itu membuat
kita hanya dapat menyaksikan dari kejauhan saja.
Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh
sorang Brahmana dari Jawa, beliau bernama Danghyang Nirartha, menganut ajaran
Hindu, beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk lebih
mentaati serta meresapi ajaran Agama Hindu ini, mengenalkan konsep Sad
Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya
dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang
Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot.
Beliau menyanggupi tapi sebelum
meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya rohaninya sanggup memindahkan
Bongkahan Batu ke tengah pantai, kemudian membangun sebuah pura disana. Ia juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai
sekarang, binatang melata ini ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai
ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa
Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Pura ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan di Bali,
sebagai tempat memuja dewa-dewa penjaga laut. Pura ini akan kelihatan
dikelilingi air laut pada saat air laut pasang. Di bawahnya terdapat goa
kecil yang didalamnya ada beberapa ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor
pipih seperti ikan, berwarna hitam berbelang kuning. Menurut cerita ular laut
tersebut adalah jelmaan dari selendang perdiri pura yaitu seorang Brahmana dari
Jawa yang mengembara ke Bali. Beliau adalah Dang Yang Nirartha. Ular itu diutus
sebagai ular penjaga pura ini.
Dari
tempat parkir menuju pura banyak terdapat toko-toko yang menjual berbagai
barang kerajinan. Misalnya patung, lukisan, kain pantai, pernak- pernik, dan
aksesoris. Selain itu juga terdapat pedagang makanan dan minuman dan penyewaan
kamar kecil atau toilet. Harganya pun relatif murah untuk wisatawan domestik
maupun mancanegara.